Talkshow Dahlan Iskan dan Doktor Arief Munandar

Pada tanggal 16 Mei 20112, Indonesia Leadership Development Program (ILDP) Universitas Indonesia mengadakanOpen House,WISUDA ILDP ANGKATAN 2011, dan GRAND LAUNCHING ILDP 2012. ILDP sendiri didirikan untuk membina dan mempersiapkan bibit-bibit unggul muda Indonesia menjadi pemimpin masa depan yang transformatif, kontributif, dan  people-oriented. ILDP merupakan sebuah rangkaian program kepemimpinan mahasiswa berbasis kampus yang ditujukan untuk mengoptimalkan dan mengakselerasi pembelajaran kompetensi kepemimpinan, baik secara  hard skills maupun  soft skills.

ILDP memiliki tujuh program unggulan di tingkat universitas, nasional, dan internasional, terdiri dari dua program pembinaan: UI-Student Development Program (UISDP) dan UI-Leadership Development Program (UILDP), program diskusi:  Leadership Inspirational Dialog (LID), program pengabdian masyarakat:  Social Enterpreneurship Initiative (SEI), program  event nasional:  Indonesia Leadership Camp (ILC) dan  Indonesia Students Leadership Camp (ISLC), serta program  event internasional:  Asia-Future Leaders Gathering (A-Flag).

Dalam kegiatan ini, terdapat dua narasumber yaitu Menteri BUMN, Dahlan Iskan dan Doktor Arief Munandar. Berikut ini adalah Biografi singkat dari Dahlan Iskan dan Doktor Arief Munandar :

Dahlan Iskan

Dahlan Iskan (lahir tanggal 17 Agustus 1951 di Magetan, Jawa Timur), adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos News Network, yang bermarkas di Surabaya. Ia juga adalah Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009. Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menggantikan Mustafa Abubakaryang sedang sakit.

Dahlan Iskan dibesarkan di lingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Orangtuanya tidak ingat tanggal berapa Dahlan dilahirkan. Dahlan akhirnya memilih tanggal 17 Agustus dengan alasan mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.

Dahlan Iskan pernah menulis buku berjudul Ganti Hati (catatan tersebut dapat dibaca di Pengalaman Pribadi Menjalani Tranplantasi Liver) pada tahun 2008. Buku ini berisi tentang penglaman Dahlan Iskan dalam melakukan operasi cangkok hati di Cina.

Karir Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan Timur) pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.

Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar.

Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia, dimana memiliki lebih dari 80 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta.

Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.

Sejak awal 2009, Dahlan adalah sebagai Komisaris PT. Fangbian Iskan Corporindo (FIC)yang akan memulai pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL) pertengahan tahun ini. SKKL ini akan menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong. Dengan panjang serat optik 4.300 kilometer

Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta. Semenjak memimpin PLN, Dahlan membuat beberapa gebrakan diantaranya bebas byar pet se Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan. Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.

Pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pengganti Menteri BUMN yang menderita sakit. Ia terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN karena ia berat meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk melakukan reformasi PLN| Sumber

Arief Munandar

https://i0.wp.com/ariefmunandar.com/wp-content/uploads/2010/03/untitled.bmp

Born in Kotabumi, North Lampung, on 15 November 1971. He is the eldest of three sons and daughter of Mr. Dasril Djamaan and Mrs. Tasmiyeti. Now he lives with his wife, Fitriany, and his his 17 years old daughter, Fathimah Shafiyyah, at Komplek Timah, Block CC V No. 47, Kelapa Dua, Depok, West Java. His wife is a lecturer of Department of Accounting Universitas Indonesia. She is also a Ph.D in accounting from the same institution. Fathimah Shafiyyah is a 12th grade student of SMA Negeri 1 Depok.

Arief completed his bachelor and master degree from Department of Management Universitas Indonesia, majoring in finance. When completing his master degree he wrote a thesis titled “Impact of Market Beta, Company Size, Company Prospect, Level of Financial Leverage, Proportion of Foreign Investors’ Ownership and Industry Sectors on Return of Stocks Listed in Jakarta Stock Exchange 1997-2001.”

Arief earned his Ph.D degree in sociology from Department of Social and Political Sciences Universitas Indonesia with cum laude predicate. His research focus on Political and Organizational Sociology in the context of Islamic politics. His Ph.D Dissertation is entitled “Between Jamaah and Political Party: The Dynamics of The Prosperous Justice Party (PKS) Cadres’ Habitus in Indonesia Political Field after 2004 Election”. Arief’s dissertation is the result of a qualitative research in the form of case study which identified the pattern of grouping/factionalism in PKS, and described how those groups/factions work within the internal dynamics of PKS, especially after 2004 election. On the “hard-side” the dynamics is described as a competition among groups/factions to build efficient relationship with the highest authority holder that implies the creation of oligarchic structure. While on the “soft -side” the dynamics is shown as a symbolic contestation, a continous dialectic between heterodoxy and orthodoxy, in order to build a new doxa. The result of this research recommends PKS to apply democratisation, de-oligarchy-sation, and organisational desacredisation to improve its objective position in Indonesian political field.

Arief spent most of his career development period in PT Bina Inti Muda Utama (BIMU) that holds brand name “Brainware Management System” (BMS), a management consulting firm focused on human resource development, especially soft–competency development. There he started his career as Junior Trainer/Consultant before being promoted to Senior Trainer/Consultant, General Manager, and Managing Director. He resigned as Managing Director to maintain his position as Senior Associate when he started his doctoral research. Arief also had significant experiences in hotel industry, especially in the field of learning and development, as well as in religious non–governmental organization (NGO). He spent some years as learning and development manager of two five stars hotel in Jakarta and as Program Manager of Strategic Human Resource Development Program Nurul Fikri (PPSDMS NF).

Besides teaching in his almamater, Department of Management Universitas Indonesia, Arief was the Director of Marketing and Operation of Cinere Insani Residence, a growing Islamic real estate located in Depok. He still allocates a significant portion of his time to inspire many students and executives through many training sessions related to leadership, management, motivation, high quality communication, excellent service, etc. Clients that utilize his services vary from government institutions to state–owned companies, private–owned companies, NGOs, and student organizations.

Arief also writes actively in mass media, especially in The Jakarta Post, a leading English Newspaper in Jakarta. His interest includes, but is not limited to, political sociology and the role of media in the society|Sumber

Berikut ini adalah liputan talkshow Dahlan Iskan dan Doktor Arief Munandar :

Talkshow 1 dari 4

Talkshow 2 dari 4

Talkshow 3 dari 4

Talkshow 4 dari 4

Leave a comment