Things not to do in Masjid (Indonesia Context)

Kekerabatan umat Islam dan masjid terjalin dengan erat dalam lingkup sejarah gemilang umat Islam. Berasal dari Masjid lah konsolidasi umat Islam dimulai, sehingga ia menjadi pusat pergerakan umat Islam. Saat itu umat Islam berjalan beriringan dengan padu. Namun, kisah indah itu untuk sementara kita simpan dulu sebagai kenang-kenangan masa lalu. Nah, kali ini kita akan menyimak lika liku Masjid kekinian. Berikut adalah hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan saat kita berada di Masjid. Disimak yuuuk!

1. Ga usah buru-buru, santai aja bro!

Ketika selesai salam, seringkali kita kurang bisa menahan diri untuk segera loncat dari depan sajadah untuk segera keluar dari Masjid. Mau kemana sih? Kok bisa kita tega-teganya melangkahi orang yang masih sholat karena hanya ingin segera keluar dari Masjid? Biar agak ilmiah, sebenarnya kita itu ga lama berada di masjid. Untuk sholat 4 rakaat dengan surat yang panjang, maka kita biasanya hanya akan menghabiskan 15-20 menit. Waktu yang tidak lama jika dibandingkan dengan waktu untuk online. Jadi, tunggu saja sebentar. Dzikir saja dulu untuk ‘pendinginan’ setelah shalat.

2. Gunakan baju yang pantas untuk shalat ke Masjid

Baju yang pantas bukan saja harus bagus tetapi juga tepat! Pernah liat ada jamaah Masjid pakai baju partai atau batik partai? Nah, yang kayak gini jangan kita tiru. Bukan apa-apa, kasian partai nya. Nanti partai itu jadi bahan gunjingan karena kita belum bisa mengenakan atribut partai secara tepat.

Kasus yang lebih spesifik adalah saat shalat subuh. Pada saat shalat subuh, kita telah melewati tidur malam. Nah, seringkali kita masih memakai baju bekas tidur semalam. Jangan gitu, bro. Baju bekas tidur itu melecehkan dua pihak : Allah dan Jamaah shalat di samping kita. Baju bekas tidur biasanya tidak fresh lagi, dalam kondisi tertentu malah sangat kotor. Sehingga sangat mengganggu jamaah lainnya. Jika untuk bersebelahan dengan jamaah masjid saja sudah tidak pantas, apalagi untuk Alloh?

3. Stop teriak-teriak.

Boleh tidak kita telat untuk datang shalat berjamaah? sudah tentu boleh. Kalau memang diperbolehkan maka secara langsung kita mendapatkan hak-hak sebagai jamaah masjid. Salah satu diantaranya yakni bisa melaksanakan shalat dengan khusyuk. Tidak pernah ada kisah yang menceritakan Rasul dan atau Sahabat yang berdzikir teriak-teriak setelah shalat, lalu kenapa kita lakukan? Sungguh, jika kita menjadi jamaah yang terlambat (masbuk) lalu imam nya dzikir teriak-teriak maka yang kita rasakan adalah perasaan kesal sekaligus sulit khusyuk. Jadi, yuk stop teriak-teriak abis sholat!

4. Melarang anak kecil ke Masjid

Tabiat anak kecil adalah suka bermain. Pada masjid tertentu, baik pengelola maupun jamaahnya tidak ramah anak, sehingga mereka acapkali memarahi/melarang/menyuruh pulang anak-anak yang bermain di masjid. Mereka memiliki standar yang tinggi dan menjadi naif bahwa semua orang mengerti standar mereka dan sesuai dengan keinginan mereka.

Jadi begini, seseorang di masa anak-anak nya jangan sampai terluka perasaannya karena mereka beraktifitas di masjid. Karena bekas dari luka tersebut akan selalu teringat olehnya. Ini fatal banget,bro!  Karena akan membuat ia menjadi antipati dengan masjid hingga dewasa. Makanya cara berhitungnya begini, setiap kegiatan yang kita lakukan selalu ada ‘opportunity cost’ nya. Sekarang kita lebih memilih mana, anak-anak itu bermain di masjid atau nangkring di rental PS/ nongkrong bareng teman yang lebih dewasa / nonton sinetron di rumah/ atau malah tidur? Ya jelas lebih baik bermain di masjid! Jadi ya jangan galak-galak lagi sama anak-anak ya.

5. Tidak merapatkan barisan shaf

Kenapa shaf harus rapat? karena disitu sensasinya shalat berjamaah. hehe… ga gitu juga sih, ada hadist yang menyatakan shaf kita harus rapat. Apa itu definisi rapat? Rapat = ujung kaki menempel dengan ujung kaki dan pundak menempel dengan pundak jamaah di sebelah kita.

Sejujurnya, barisan shaf yang tidak rapat dan barisan yang rapat akan memberikan efek yang berbeda. Khususnya kepada kekhusyukan shalat kita. Dan kerapatan shaf sekaligus sebagai latihan berjamaah dalam makna sebenarnya, artinya kita harus mau melapangkan dada jika di sebelah kita seseorang yang derajatnya lebih tinggi/ lebih rendah dari kita. Hal ini nantinya bisa kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Silahkan lakukan eksperimen terhadap shaf yang rapat dan shaf yang renggang untuk mengetahui dampaknya.

 

Sekian dulu hal-hal yang sebaiknya tidak dilakukan di masjid. Kalau ada masukan, silahkan beri komentar ya.

Leave a comment