When the world in your side

“I can’t think without write” -Jean Piaget-

Ingin sedikit bercerita tentang filosofi, filosofi blog ini tentunya. Ada beberapa lapisan yang dapat dikupas dari setiap irisan blog trotoar jalan. Sebut saja nama blog. Trotoar jalan, tentu sebagian besar orang tahu namanya, meski seringkali jarang menggunakannya. Terutama warga Jabodetabek. Disana trotoar jalan telah mengalami alih fungsi dan disfungsi. Pecel lele dan nasi goreng berhasil melakukan invasi terhadap pejalan kaki yang seharusnya adalah pemilik mutlak trotoar jalan. Bah!

Maka trotoar jalan adalah sesuatu yang terlampau istimewa. Seharusnya diatasnya tercipta silaturahmi, perbincangan kecil dari sepasang muda-mudi di sore hari atau langkah tergesa-gesa seorang ibu pekerja yang telah ditunggu anaknya di rumah. Dan bukan bukan tumpahan minyak hasil menggoreng lele atau omelan pembeli yang merasa nasi gorengnya terlalu asin. Intinya adalah ia menjadi sesuatu yang lebih dari namanya jika difungsikan sesuai dengan fungsinya.

Lapisan kedua dari irisan blog ini adalah tagline ‘when the world in your side’. Sengaja dibuat tanpa ‘to be’, bukan karena ingin terlihat keren tapi karena faktor historis yakni pernah mendengar frase ini sebelumnya. Bayangkan kita sedang berjalan di trotoar dan di samping kita adalah lalu lalang  kendaraaan dan manusia dengan segala hiruk pikuknya, itulah di dunia! dimana? di sebelah kita! Mari berpikir agak meta bahwa trotoar  itu jalan hidup kita dan dunia adalah hari-hari yang harus kita lalui di sepanjang jalan kehidupan, akan menjadi sebuah cerita yang panjang bukan? maka akan banyak cerita yang bisa dituliskan di blog ini selama trotoar itu masih ada.

Tidak. Tulisan selanjutnya tidak se njelimet ini dan diusahakan agak lebih catchy dan berisi tentang artikel ‘how to’.

Tetap membaca ya!

One thought on “When the world in your side

Leave a comment